Antony Dicoret dari Skuad Brasil Terkait Kasus Kekerasan

Federasi Sepakbola Brasil (CBF) meresmikan keputusannya untuk mengeluarkan Antony, pemain sayap Manchester United, dari skuad timnas Brasil pada jendela internasional bulan September ini. Langkah ini ditempuh setelah tuduhan kekerasan fisik dari mantan pacarnya, Gabriela Cavallin, mencuat di ruang publik.
Gabriela Cavallin Ungkapkan Detail Serangan
Gabriela Cavallin telah secara eksplisit melaporkan bahwa Antony melakukan tindakan kekerasan fisik terhadapnya antara Juni 2022 dan Mei 2023. Ia bahkan memberikan informasi mengenai serangan yang terjadi saat ia sedang dalam kondisi hamil. Kejadian tersebut melibatkan ancaman serius dari Antony yang akan melemparkannya dari mobil yang sedang berjalan.
Tindakan Hukum yang Dilakukan
Mantan pacar Antony tersebut sudah melaporkan insiden ini ke polisi di Sao Paulo dan Polisi Greater Manchester. Polisi di Sao Paulo telah membenarkan adanya penyelidikan, namun belum memberikan informasi lebih detail terkait kasus ini.
Respons Antony
Melalui akun Instagramnya, Antony membantah segala tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Ia menyatakan akan membuktikan kepolosannya setelah investigasi selesai. Ia juga telah membantah tuduhan ini sebelumnya pada bulan Juni.
Dampak ke Timnas Brasil dan Karier Antony
Keputusan penghapusan Antony dari timnas cukup berpengaruh, mengingat ia merupakan salah satu pemain yang sebelumnya ikut serta dalam Piala Dunia di Qatar dan sudah mencetak dua gol dalam 16 pertandingan. Sebagai gantinya, Gabriel Jesus dari Arsenal telah dipanggil untuk membela Brasil dalam laga melawan Bolivia dan Peru.
Sejumlah media di Brasil mempublikasikan percakapan antara Antony dan Cavallin, di mana Antony terlihat mengancam dan mengintimidasi mantan pacarnya. Ini menambah kerumitan kasus dan mempengaruhi opini publik.
Baca juga: “Marco Silva Murka, Fulham VS Mancity Tuai VAR Kontroversial“
Mencermati Ancaman dan Intimidasi
Masalah ini bukan hanya berdampak pada Antony dan timnas Brasil, tapi juga membuka diskusi lebih luas tentang tanggung jawab atlet profesional. Adanya kasus ini bisa jadi akan merubah kebijakan federasi sepakbola atau klub dalam menangani isu-isu serupa di masa depan.
CBF menjelaskan bahwa keputusan penghapusan Antony dari timnas bertujuan untuk melindungi korban yang terduga, pemain itu sendiri, serta tim nasional. Situasi ini mengharuskan adanya investigasi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran dari semua pihak yang terlibat.